My Ping in TotalPing.com
http://Link-exchange.comxa.com Free Automatic Backlink Free BackLinksMIM - Free BacklinksYour-LinkMD - Free Automatic Backlinks Free Automatic Link Free 1000 Backlinks Auto Dofollow Backlinks
Syekh Abdul Qadir al Jailani merupakan tokoh sufi paling masyhur di Indonesia. Tokoh yang diyakini sebagai cikal bakal berdirinya Tarekat Qadiriyah ini lebih dikenal masyarakat lewat cerita-cerita karamahnya dibandingkan ajaran spiritualnya.Terlepas dari pro dan kontra atas kebenaran karamahnya, Biografi (manaqib) tentangnya sering dibacakan dalam majelis yang dikenal di masyarakat dengan sebutan manaqiban.

Nama lengkapnya adalah Abdul Qadir ibn Abi Shalih Abdullah Janki Dusat al-Jailani. Al-Jailani merupakan penisbatan pada Jilan, daerah di belakang Tabaristan. Di tempat itulah ia dilahirkan. Selain Jilan, tempat ini disebut juga dengan Jailan dan Kilan.

Kitab-kitab Manaqib Syaikh Abdul Qadir Jaelani yang banyak beredar di Indonesia, pada umumnya disusun oleh penulis-penulis Indonesia yang maraji’nya (sumber pengambilan) dari kitab-kitab berbahasa Arab yang antara lain, seperti Tafrijul Khathir, Muzkin Nufus, Lujainid-Dani.

Buku-buku tentang BARJANZI versi Indonesia antara lain :

1. Madarij Al-Su’ud ila Iktisah Al-Burud – Muhammad Nawawi Bin Umar Al-Jawi Al Bantani. Berbagai Terbitan.

2. Sabil Al-Munji (berbahasa Jawa)- Abu Ahmad Abd Al-Hamid Al-Qandali (Kendal)

3. Nur Al-Lail Al-Duji wa Miftah Bab Al-Yasar (berbahasa Jawa) – Hasan Al-Attas- Pekalongan.

4. Munyah Al-Martaji fi Tarjamah Maulid Al Barjanzi (berbahasa Jawa) – Asrari Ahmad- Wonosari Tempuran.

5. Al Qaul Al-Munji Ala Ma’ani Al Barjanzi (berbahasa Jawa) – Sa’ad Bin Nashir bin Nabhan. Surabaya

6. Badr Al-Daji Fi Tarjamah Maulid Al-Barjanzi (berbahasa Indonesia) –M. Mizan Asrari Zain Muhammad (Sidawaya, Rembang).

Di bawah ini buku-buku Manaqib Syaikh Abdul Qadir Jailani (asal terjemahan dari- Lujjain Al-Dani. Penulis, Ja’far Ibn Hasan Ibn ‘Abd Al-Karim Ibn Muhammmad (1690-1764) beliau juga menulis buku Al-Iqd Al Jawahir (al-Barjanzi) dan Qishshah Al-Mi’raj); di terbitkan di Indonesia dengan berbagai versi ;

1. Jauhar Al-Asnani ‘Ala Al-Lujjain Al-Dani Fi Manaqib Abd Al Qadir – Abu Ahmad Abd Al Hamid Al-Qandali (Kendal) : Semarang , Al Munawwir.

2. Al-Nur Al Burhani Fi Tarjamah Al Lujjain Al-Dani – Muslih Bin Abd Al Rahman Al Maraqi (Mranggen) : Semarang, Toha Putra.

3. Lubab Al Ma’ani Fi Tarjamah Lujjain Al-Dani –Abu Muhammad Salih Mustamir Al Hajaini (Kajen) : Kudus, Menara.

4. Al Nur Al-Amani Fi Tarjamah Al Lujjain Al-Dani – M.Mizan Asrari Zain Muhammad (Sidawaya Rembang) ; Terbitan sendiri.

5. Khulashah Al Manaqib Li- Al-Syaikh ‘Abd Al-Qadir ‘Abd Al Qadir Al-Jilani – Asrari Ahmad (Wonosari, Tempuran) Surabaya, ‘ Istiqomah.

6. Wawacan Kangjeng Syaikh ‘Abd Al-Qadir Jilani R.A (berbahasa Sunda) Bandung, Sindangdjaja.

7. Manaqib Syeikh Abdulqadir Jailani Radhiyallahu Anhu (berbahasa Arab dan Indonesia) –Abdallah Shonhaji. Semarang, Al-Munawir.

8. Lubabul Ma’ani – Abi Shaleh Mustamir (Juana, Jawa Tengah)

9. Miftahul Babil Amani -Moh. Hambali. (Semarang, Jawa Tengah)

10. An Nurul Burhani – A. Lutfi Hakim dkk (Semarang, Jawa Tengah)

11. Nailul Amani – A.Subhi Masyhadi. (Pekalongan, Jawa Tengah)

__________________________

Koreksi Terhadap Kitab Manaqib Syaikh Abdul Qadir Jailani
Dalam kitab Manaqib tersebut tertulis;

# Syaikh Abdul Qadir Jailani pernah duduk selama 30 tahun dengan tidak bergeser dari tempatnya karena ketaatannya kepada nabi Khidir.

Pada waktu pertama kali masuk Irak, Syaikh Abdul Qadir Jailani ditemani Khidir, dan Syaikh belum pernah mengenalnya sebelum itu. Kemudian Khidir memberikan isyarat kepadanya agar ia tidak disalahi dan kalau sampai hal itu terjadi maka akan menjadi sebab perpisahan antara keduanya. Maka berkatalah Khidir kepadanya : Duduklah di sini ! Maka beliaupun duduk ditempat yang ditunjuk oleh Khidir itu selama tiga tahun, yang selalu dikunjunginya setiap setahun sekali dan katanya lagi: Janganlah engkau bergeser dari tempat itu sampai aku datang [Lubabul Ma’ani hal. 20]

Bantahan :
Cerita ini terlalu mengada-ada. Duduk selama 3 tahun tanpa beranjak/bergeser dari tempat duduknya adalah mustahil. Bagaimana Syaikh Abdul Qadir Jailani mengambil air wudhu, Shalat Jum’at dan Shalat ‘Id ?

# Diceritakan juga bahwa Syaikh Abdul Qadir Jailani pernah bermimpi junub sebanyak 40 kali dalam waktu semalam.[Lubabul ma’ani, hal. 20-21]

Bantahan :
Kebohongan yang luar biasa, cukupkah waktu untuk 40 kali tidur, 40 kali bermimpi bersetubuh dan 40 kali mandi janabat ?

# 100 ulama merobek-robek baju sendiri [Lubabul Ma’ani, hal. 23-24]

Bantahan :
Sungguh tidak masuk akal dan tidak pernah terbayang dalam angan-angan orang yang normal akalnya bahwa seorang yang saleh dan ulama yang ikhlas seperti Syaikh Abdul Qadir Jailani sampai hati melihat para ‘aimmah merobek-robek pakainnya dan bertingkah polah seperti orang yang tidak waras.

# Di antara kekeramatan Syaikh Abdul Qadir Jailani, bahwa seekor burung Elang yang terbang di atas majlis syaikh, dimohon kepada angin agar dipenggal leher burung tersebut, maka putuslah leher burung Elang tersebut.[Lubabul Ma’ani, hal. 59]

Bantahan :
Burung adalah binatang yang tidak dibekali akal seperti manusia dan tidak dibebani tata tertib hidup serta tidak terikat dengan berbagai aturan sesamanya. Ia terbang mengikuti naluri hayawani tanpa memperdulikan apakah ada makhluk lain yang terganggu olehnya. Maka alangkah teganya hati Syaikh Abdul Qadir Jailani untuk membunuh burung Elang tersebut.

Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu. (QS. Al Mulk : 19)

Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
(QS. An Nur : 41)

# Diantara kekeramatan lainnya. Matinya seorang pelayan karena sorotan mata Syaikh Abdul Qadir Jailani karena kesalahannya tidak sudi meletakkan kendi kearah kiblat.[Lubabul ma’ani, hal. 58-59]

Bantahan :
Peristiwa kesalahan yang tidak patal sehingga membuat Syaikh Abdul Qadir Jailani untuk membunuh, apakah mungkin dilakukan bagi seorang syaikh yang berakhlaq mulia ?

# Syaikh Abdul Qadir Jailani meramal nasib [Lubabul Ma’ani, hal. 59-64]

Bantahan :
Mirip Mama Lauren aja.

# Syaikh Abdul Qadir Jailani menjamin para muridnya masuk surga [Lubabul Ma’ani, hal. 80-81]

Bantahan :
Lebih hebat daripada Rasulullah

# Syaikh Abdul Qadir Jailani mengejar Malaikat Maut untuk membatalkan kematian salah seorang muridnya, sehingga Malaikat Maut mengembalikan lagi ruh yang sudah dicabut tadi. [Dikutip dari Tafsir al manar, Rasyid Juz XI hal. 423, oleh HAS. Al Hamdani dalam bukunya Sorotan terhadap Manaqib Syaikh Abdul Qadir Jailani]

Bantahan :
????

# Syaikh Abdul Qadir Jailani mendapat sepucuk surat dari Allah.[Lubabul ma’ani, hal. 89]

Bantahan :
???
________________________________________________
Silahkan juga dibaca link ini :

Wasiat Emas Syaikh Abdul Qadir Jailani
http://www.facebook.com/note.php?note_id=104897932886724

Meluruska Sejarah Biografi Syaikh Abdul Qadir Jailani
http://www.abuayaz.co.cc/2010/05/meluruskan-sejarah-biografi-syaikh.html

Barzanji Kitab Induk Peringatan Maulid
http://www.abuayaz.co.cc/2010/05/barzanji-kitab-induk-peringatan-maulid.html

Barzanji
http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150089729320175&id=1084713685&ref=share

Wallahu a’lam.

Satu tanggapan »

  1. DASAR MEMANG PRODUK SYIAH YG MERUSAK SUNNI !

    Suka

    • sibromalisi9 berkata:

      hey ente bisa bilang itu merusak sunah dari mana
      em angnya ente udah punya ilmu apa setidaknya kalo ente kalo mau bikang itu sesat ente kudu punya ilmu 12 pan

      Suka

    • sibromalisi9 berkata:

      mas bukan mananakibnya yang sesat atau merusak sunah tapi omongan ente yang merusak sunaah omngan ente bid’ah klo gak pnya ilmunya diem aja

      Suka

    • Perry Permana berkata:

      Assalamu alaikum wr wb …! untuk semua soudaraku seagama, janganlah engkou beradu argumen karna sesungguhnya kalian sudah diadu dombakan sama situs ini supaya agama islam terpecah belah, bukankan ini tandanya kiamat, maka waspadalah dan janganlah kalian tertipu…terima kasih

      Suka

  2. mboh mas..yg penting aku husnudhon lebih enak,,,terserah sampean yg lbh pinter

    Suka

  3. supriadi berkata:

    mas2 pean tau apa ttg syh abdl qdr.klo pean ndk prcy ama krmt syh abdul qdr berrti pean juga ndk prcya ama ksh nb khidir

    Suka

  4. Jancok! berkata:

    Awaz kwalat jo mbahas rajane wali cok jancok… Aku bersaksi syekh abd qodir wakil rosululloh jg waliyulloh…

    Suka

  5. Jancok! berkata:

    Jangan samakan wali dengan kita cok jancok uasuh t carok!! Wali kekasih ALLOH coy beda ma loe dancok asuh raimu ayo baco’an

    Suka

  6. Hamba Allah berkata:

    pd ngomong ap tha…. mbok zo yang sopan dikit lo koment…. mgkin yang posting itu kurang menddalaminya,, krna kitab-kitab sperti itu kalau diartikan mentah2 isinya akan menjadi negatif…….. itu sama juga dengan al-quran dan hadist yang juga butuh penafsiran,,
    mudah-mudahan Allah memberi jalan yang terbaik wt kita smua… 🙂

    Suka

  7. ASUH berkata:

    ASUH RAIMU……… ITU WALI ALLOH JANGAN SAMAKAN KITA JANCOOOK…. LIHAT SURAT KAHFI…. APA YANG DI LAKUKAN SAAT BELIAU BERSAMA NABI MUSA AS.???? G BISA DI NALAR TAPI ITULA KEKUASAAN ALLOH SWT YANG DI TUNJUKKAN PADA KITA MELALUI KEKASIHNYA

    Suka

  8. jaidun berkata:

    Tempatkan sesuatu secara obyekrif jangan mengagungkan seseorang melebihi rasulullah saw, demikian

    Suka

  9. jaidun berkata:

    Lain mas, nabi dg kita, fakta nyata Rasulullah meminta ampunan buat Paman Beliau aja ditegur Allah lha ini malah berani menentang Allah dg mengejar malaikat yg membawa perintah Allah, fiktif banget….

    Suka

  10. Semua yang terjadi pada kanjeng itu tidak lepas dari Iradat Allah, yang penting aq percaya itu kan karomah kanjeng syekhh, bahkan setiap apa yang diucapkan pasti atas ijin Allah. Ya aq khusnudhon aja pada Syekh ibnu karim al barjanji dan Syekh Abdul Qodir Al-JIlani. toh kedua2nya sama2 habaib

    Suka

    • dimazagus berkata:

      Orang sama2 hidup bukan di zamannya Syeikh Abdul Qodir Jailani aja kok ribut, kita telaah pki nalar aza, yg dpt mu’jizat itu hanya Nabi dan Rosul

      Suka

  11. weleh.. mugi Gusti ngapurani. Nggih mbok yao.. anggonamu sinau kuwi jo mung setengah-setengah. aku menyayangi mu semoga Gusti pangeran kerso mbukak pikiran kawulo ingkang nista.

    Suka

  12. bagaimana pendapat saudara,,,,para sahabat nabi dalam satu kali sholatnya (1 Fardlu) selalu menhkhatamkan al-qur’an penuh dengan fasekh,,,….
    lao sauadara feeahs penalarannya seperti di atas….saya yakin saudara akan membuat bantahan…

    Suka

  13. saya kok malah curiga ada sekenario besar yang memang disengaja untuk mengadu domba ummat islam seluruh dunia dengan isu utamanya adalah BID’AH… coba perhatikan, bagi yang menganut anti bidah akan begitu EXTREEMnya memvonis ahli sesat secara sepihak kepada ummat islam yang bukan golongannya, NU, Jamaah Tabligh, Ikhwanul Muslimin, PKS, ahli thoriqoh mu’tabaroh dan masih banyak lagi semuanya kesasar dalm keBID’AHan, sedangkan yang benar adalah golongannya sendiri.. sudah pasti isu ini akan memantik reaksi keras dari golongan2 yang disesatkan tadi.. ini yang dikehendaki musuh2 islam dalam menghancurkan islam yaitu perkelahian ummat islam itu sendiri.. padahal kalo mau menyadari semuanya dalam menjalankan amalan syariah agama islam kita ini bagaikan orang buta yang disuruh memegang gajah maksudnya kita ini mengenal syariah agama islam terbatas dari guru2 yang mengajarkannya sudah pasti hal ini ada keterbatasannya mungkin masih banyak lagi syariah agama yang belum kita ketahui, so….. karena kita golongan awam bukan ulama yang al alim alamah maka marilah kita bangun kebersamaan dalam perbedaan pendapat ulama yang kita ikuti tanpa harus mengejek dan memvonis KESESATAN kepada ulama yang berseberangan dengan ulama yang kita ikuti… coba renungkan bener2… andaikan kita katakan bahwa golongan yang berqunut itu bidah sesat dan neraka tempatnya.. ternyata setelah kita ketemu rosulullah nanti di mahksyar beliau pernah ber-qunut juga, mau apa kita saat itu??? sekali lagi… SUNGGUH KITA INI MASIH SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT BODOH TERHADAP SYARIAH AGAMA JADI JANGANLAH KITA MENAFIKAN KEBENARAN DARI GOLONGAN LAIN YANG TIDAK SEMANHAJ DENGAN KITA… semoga kita semua diberi hidayah oleh Allah SWT untuk menyadari kebodohan dan kekurangan kita amiin

    Suka

  14. aminkbe berkata:

    Kesesatan yang nyata

    Suka

  15. feehas berkata:

    Ulama SALAFY termasuk syeik Muhammad bin Abdul Wahab, syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, syeikh Albani dan para ulama lain yg kalian gelari wahaby, TIDAK pernah MENGATAKAN BID’AH itu SESAT. Para Imam yg 4 pun jg tdk pernah mengatakan BID’AH itu SESAT. Tabi’in & tabiut tabi’in dan bahkan generasi terbaik umat ini yaitu para SAHABAT Rasulullah, TIDAK pernah mengatakan BID’AH itu SESAT. Yang mengatakan BID’AH itu SESAT adalah RASULULLAH صلى الله عليه و سلم . Mereka para ulama hanya menyampaikan apa yg di ucapkan Rasulullah صلى الله عليه و سلم bahwa BID’AH itu SESAT..

    Suka

  16. rakyatraja berkata:

    Yg jelas islam itu rahmat bagi seluruh alam semesta..makhluk..umat..dan semuanya..hehehe…

    Suka

  17. Syekh Abdul Qodir adalah orang mulia di sisi Alloh, tp permasalahannya disini bukan syekh nya. melainkan pihak- pihak yang mengarang cerita fiktif tentang kehidupan beliau dan cerita cerita itu tidak berlandaskan Syari’at

    Suka

Tinggalkan komentar